Senin, 10 Maret 2014

POTENSI MAGETAN


MAGETAN,kota kelahiranku. Kota yang terletak di Provinsi Jawa Timur. Kota yang berada di kaki Gunung Lawu ini memiliki julukan "The Beauty Of Java" yang artinya Kabupaten Magetan terkenal dengan wisata gunung yang indah, berhawa sejuk, dengan panorama alam yang memukau. Magetan memiliki wisata andalan Telaga Sarangan dan Telaga Wahyu di lereng Gunung Lawu.Tidak hanya itu saja,Magetan juga memiliki beberapa keunggulan diantaranya Kerajinan Kulit,Sentra Jeruk Pamelo,Kerajinan Anyaman Bambu, dan masih banyak lagi. Mari kita bahas satu persatu potensi dari Kota Magetan,diantaranya

  • Objek Wisata

1. Telaga Sarangan

Telaga Sarangan yang juga dikenal sebagai telaga pasir ini adalah sebuah telaga alami yang terletak di kaki Gunung Lawu, di Kecamatan Plaosan,Kabupaten Magetan,Jawa Timur. Berjarak sekitar 16 kilometer arah barat kota Magetan. Telaga ini luasnya sekitar 30 hektar dan berkedalaman 28 meter. Telaga Sarangan merupakan obyek wisata andalan Magetan. Di sekeliling telaga terdapat dua hotel berbintang, 43 hotel kelas melati, dan 18 pondok wisata. Di samping puluhan kios cendera mata, pengunjung dapat pula menikmati indahnya Sarangan dengan berkuda mengitari telaga, atau mengendarai kapal. Fasilitas obyek wisata lainnya pun tersedia, misalnya rumah makan, tempat bermain, pasar wisata, tempat parkir, sarana telepon umum, tempat ibadah, dan taman.

2. Telaga Wahyu
Tidak jauh dari Telaga Sarangan, terdapat satu lagi telaga yang juga tak kalah indah yaitu Telaga Wahyu. Telaga Wahyu terletak 2 Km ke arah timur dari Telaga Sarangan. Telaga Wahyu sengaja ditebari berbagai macam ikan untuk disediakan bagi mereka yang gemar memancing, sehingga tempat ini merupakan tempat pemancingan dan sering pula dimanfaatkan untuk berkemah. Telaga Wahyu memiliki luas sekitar 10 hektar, dengan kedalaman 16 M.
Selain menjadi tempat pemancingan, telaga ini juga sangat nyaman dengan udara yang sejuk, pemandangan yang alami indahnya untuk dijadikan tempat rekreasi keluarga.

3. Gunung Lawu
Gunung Lawu adalah sebuah gunung yang sedang "beristirahat" dengan status sedang tidak aktif, dan sudah berlangsung lama.
Gunung Lawu memiliki tiga puncak, yaitu Puncak Hargo Dalem, Hargo Dumiling dan Hargo Dumilah, dimana ini adalah puncak tertinggi dari 2 puncak sebelumnya. Dari lereng gunung Lawu, bisa didapati obyek wisata yang sering dikunjungi oleh banyak wisatawan seperti, Tawangmangu, Cemorosewu dan Sarangan. Selain pegunungan, di sekitar lereng gunung juga terdapat situs candi peninggalan Majapahit seperti, Candi Sukuh dan Candi Cetho.
Untuk para pengujung yang ingin mencapai puncak gunung Lawu, akan lebih baik datang pada bulan-bulan Agustus-September karena diluar bulan itu, disekitar puncak akan dipenuhi kabut dan sulit untuk melihat pemandangan di sekitar gunung.

4. Taman Ria Manunggal

Taman Ria Manunggal adalah sebuah taman yang berada sekitar 1 km dari kota Magetan dengan wahana utama tempat bermain anak-anak, kolam renang dan rumah makan yang menjual makanan-makanan khas magetan.
Taman ria ini merupakan obyek wisata yang terjangkau untuk dikunjungi dan juga menyenangkan untuk mereka yang tidak punya banyak waktu untuk berlibur dan enggan untuk pergi jauh. Namun sekarang Taman Ria Manunggal sudah ditutup dikarenakan sepi pengunjung.


5. Taman Ria Kosala Tirta
Taman ria Kosala Tirta terletak di desa Pandean, kecamatan Maospati. Di taman ini terdapat kolam renang yang bersih, taman bermain anak dan lingkungan yang nyaman untuk dikunjungi sebagai obyek wisata keluarga.
Taman ria dan kolam renang Kosala Tirta yang berada dalam suatu lokasi dengan luas sekitar 1,5 Hektar, dan telah diresmikan pada tahun 1975 oleh Gubernur Jatim M.Noor.
  

  •  Makanan Khas Magetan
1. Lempeng Beras
Lempeng,menjadi industri rumah tangga di daerah Magetan dan sekitarnya. Bahan dasarnya adalah beras,yang diproses menjadi puli terlebih dahulu.
Proses pembuatan puli,dimulai dengan menanak beras ( jawa: dikekel ) yang sudah dicuci bersih dan ditiriskan, kurang lebih 30 menit. Sementara itu di panci yang lain,rebus air bersama bawawng putih yang sudah dihaluskan,garam dan bleng. Setelah mendidih,beras yang sudah kekel dimasukkan dalam panci dan diaduk rata, barulah kemudian ditanak sampai matang.
Setelah matang, dimasukkan ke dalam keranjang bambu ( jawa : rinjing ), ditumbuk menggunakan alu yang ujungnya dibungkus plastik agar tidak lengket. Setelah punel,puli dituang dalam cetakan berbentuk kotak, yang terbuat dari kayu. Puli dipadatkan dan permukaannya dihaluskan menggunakan plastik. Kemudian puli dikeluarkan dari cetakan dan diangin-anginkan semalam supaya dingin, untuk memudahkan pengirisan. Setelah dingin, puli diiris tipis secara horizontal, agar tebalnya sama, seperti cara mengiris daging untuk membuat dendeng. Sebelum mengiris,pisau dioles minyak terlebih dahulu, juga permukaan puli yang akan diiris. Ini dilakukan setiap kali akan membuat irisan baru, agar tidak lengket satu sama lain, sehingga mudah diambil saat akan menata di atas anyaman bambu untuk dijemur. Puli yang sudah selesai diiris dan ditata dijemur dibawah sinar matahari selama kurang lebih 2 hari.
Untuk menikmatinya, lempeng puli bisa langsung digoreng, tidak perlu dijemur lagi, agar tidak pecah.

2. Rengginang
Rengginang adalah sejenis kerupuk tebal yang terbuat dari nasi atau beras ketan yang dikeringkan dengan cara dijemur di bawah panas matahari lalu digoreng panas dalam minyak goreng dalam jumlah yang banyak. Agak berbeda dari jenis kerupuk lain yang umumnya terbuat dari adonan bahan yang dihaluskan seperti tepung tapioka atau tumbukan biji melinjo, rengginang tidak dihancurkan sehingga bentuk butiran nasi atau ketannya masih tampak. Seringkali rengginang dibuat dari nasi sisa yang tak termakan, lalu dijemur dan dikeringkan untuk kemudian digoreng dan dijadikan rengginang.

  • Industri dan Pertanian
1. Batik Sidomukti
Batik Sidomukti adalah produk garmen khusus dari Magetan. Batik ini memiliki motif yang unik, berbeda dari batik lainnya. Batik Sidomukti memiliki dua motif, yaitu motif Pring dan Jeruk Pamelo Sedhapur. Pusat kerajinan batik ini adalah di Candi Plaosan di bagian barat Magetan.

2. Kerajinan Kulit

Industri kerajinan kulit ini dipusatkan di jalan Sawo kelurahan Selosari Magetan kurang lebih 1 Km arah barat kota Magetan. Hasil industri ini dengan bermacam-macam jenis antara lain sepatu dengan berbagai model, tas, dompet, ikat pinggang, serta bermacam-macam souvenir lainnya.

3. Kerajinan Bambu
Selain obyek wisata, di Magetan juga terdapat bermacam-macam produk unggulan kerajinan anyaman bambu berupa : caping, topi, baki, kap lampu, tempat tissue, tempat buah, tempat koran serta macam-macam souvenir dari bambu lainnya. Sentra industri ini terletak di Desa Ringinagung kurang lebih 1,5 arah barat daya kota Magetan.

4. Perkebunan Jeruk Pamelo
Buah jeruk pamelo sudah banyak dikenal di luar propinsi Jawa Timur sebagai buah jeruk khas dari Magetan dengan jenis jeruk Pamelo dan jeruk Srinyo.
Sentra tanaman jeruk ini terdapat di kecamatan Sukomoro dan Kecamatan Bendo arah timur dari kota Magetan. Panen raya untuk perkebunan jeruk ini jatuh pada bulan April-Juni setiap tahunnya.

5.  Kerajinan Industri Genteng
Potensi Kerajinan Genteng yang berada di Desa Gulun,Maospati,Magetan merupakan usaha rumah tangga dengan jumlah unit usaha 1.413, unit, 2 diantaranya telah mendapat sertifikat SNI. Jumlah produksi 131.246.880 buah pertahun.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar